Makalah Kardinalitas
KARDINALITAS
Makalah
Diajukan
sebagai makalah kelompok mata kuliah Pangantar Dasar Matematika
yang
dibina oleh Fridgo Tasman,S.Pd,.M.Sc
Oleh
Kelompok V:
Gene
Suci Nabila
Nadya
Febri Ayunita
Riri
Rahmadani
Shinta
Rahayu
Triana
Milyunadia
PROGRAM
STUDI STATISTIKA
JURUSAN
MATEMATIKA
FAKULTAS
MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS
NEGERI PADANG
2015
KATA
PENGANTAR
Seiring
do’a dan restu atas kehadirat Allah SWT dan karunianya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini meskipun masih memiliki banyak kekurangan.
Sesungguhnya maha besar Allah dengan segala kesempurnaannya.
Makalah
ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Pengantar Dasar
Matematika yang dibina oleh Fridgo Tasman,S.Pd,.M.Sc. Makalah ini berjudul “
Kardinalitas ”.
“Tiada
gading yang tak retak”, begitulah kata pepatah yang mengungkapkan bahwa di
dalam makalah ini pun mungkin ada hal-hal perlu direvisi atau diperbaiki.
Sekiranya terdapat kekurangan, diharapkan para pembaca untuk memberikan saran
yang bersifat membangun untuk kelangsungan penyempurnaan makalah selanjutnya.
Padang,
01 Desember 2015
Penulis
KARDINALITAS
Kardinalitas
dari sebuah himpunan dapat diartikan sebagi ukuran banyaknya elemen yang
dikandung oleh elemen tersebut. Kardinalitas menunjukkan jumlah maksimum
entitas yang dapat berelasi. Kardinalitas merujuk pada hubungan maksimum yang
terjadi dari himpunan entitas yang satu ke himpunan entitas yang lain dan
begitu juga sebaliknya.
Contohnya:
Banyaknya
anggota himpunan {apel, jeruk, mangga, pisang} adalah 4 dan banyaknya anggota
himpunan{p, q, r, s} juga memiliki anggota sejumlah 4. Berarti kedua himpunan
tersebut ekivalen satu sama lain, atau dikatakan memiliki kardinalitas yang
sama.
Dua
buah himpunan A dan B memiliki kardinalitas yang sama, jika terdapat fungsi
korespondensi satu-satu yang memetakan Apada B. Karena dengan mudah kita
membuat fungsi {(apel,p), (jeruk,q), (mangga,r), (pisang,s)} yang memetakan
satu-satu himpunan A ke himpunan B, maka kedua himpunan tersebut memiliki kardinalitas
yang sama.
Himpunan Kardinalitas
terdiri dari:
A.
Himpunan Denumerable
Himpunan
denumerable adalah jika sebuah himpunan ekivalen dengan himpunan N, yaitu
himpunan bilangan asli, maka himpunan tersebut disebut sebagai kardinalitas α.
Suatu fungsi tertentu yang memperlihatkan denumerabilitas disebut suatu
enumerasi.
Contoh:
1.
A = {Himpunan bilangan asli}
Maka
A = {1,2,3,4,5,....}
2.
A = {Himpunan semua bilangan genap
positif}
Maka
A = {2,4,6,8,...}
Himpunan
semua bilangan genap positif merupakan himpunan denumerable, karena memiliki
korespondensi satu-satu antara himpunan tersebut dengan himpunan bilangan asli
yang dinyatakan oleh 2n.
B.
Himpunan Nondenumerable
Himpunan
nondenumerable adalah jika sebuah himpunan ekivalen dengan himpunan R yaitu
himpunan bilangn riil. Himpunan denumerable adalah himpunan yang tidak
tercacah.
Contoh:
A = {Himpunan bilangn
riil}
Maka A = { 1.01, 1.001,
1.0001,...}
C.
Himpunan Berhingga (Finite Set)
Suatu
himpunan dapat disebut himpunan berhingga bila banyak anggota himpunan menyatakan
bilangan tertentu, atau apabila anggota-anggota himpunan tersebut dihitung,
maka proses penghitungannya dapat berakhir.
Contoh:
1.
K = {Himpunan nama hari dalam seminggu}
Maka
K = {senin, selasa, rabu, kamis, jum’at, sabtu, minggu}
2.
P = {x|x negara-negara awal pendiri
Asean}
Maka
P = {indonesia, malaysia, thailand, filipina, singapura}
3.
A = {x|x adalah 3 bilangan ganjil
pertama }
Maka
A = {1,3,5}
4.
B = {x|5< x <15, x = bilangan
genap}
Maka
B = {6,8,10,12,14}
D.
Himpunan Tak Berhingga (Infinite Set)
Suatu
himpunan dapat disebut himpunan tak berhingga apabila banyaknya anggota
himpunan tersebut tidak dapat dinyatakan dengan bilangan tertentu, atau apabila
anggota-anggota himpunan tersebut dihitung, maka proses penghitungannya tidak
dapat diakhiri.
Contoh:
1.
N = {Himpunan bilangan asli}
Maka
N = [0,~]
2.
P = {x|x > 100,x bilangan bulat}
Maka
P = {102,104,106,108,...}
3.
B = {x|x adalah bilangan asli > 5}
Maka
B = {6,7,8,9,10,...}
4.
A = {Himpunan bilangan ganjil}
Maka
A = {1,3,5,7,9,...}
E.
Himpunan Tercacah
Suatu
himpunan disebut tercacah jika himpunan tersebut adalah berhingga atau
denumerable. Dengan kata lain himpunan denumerable dan berhingga adalah
himpunan tercacah juga karena bilangan yang digunakan adalah bilangan cacah dan
dapat diketahui jumlah maksimal anggotanya.
F.
Himpunan Countable
Suatu
himpunan dapat disebut himpunan countable jika himpunan itu merupakan himpunan
finit atau denumerable. Artinya himpunan countable ini adalah himpunan yang
dapat dihitung.
Contoh:
Dalam kehidupan
sehari-hari : beras, rambut (memiliki unit)
Dalam bilangan : semua
bilangan yang berbatas atau diberi batas
G.
Himpunan Uncountable
Suatu
himpuana dapat dikatakan himpunan uncountable jika himpunan itu merupakan
infinit atau nondenumerable.
Contoh:
Dalam kehidupan
sehari-hari : air, udara
Dalam bilangan :
bilangan riil
` Daftar
Pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Himpunan_%28matematika%29
https://purnawantomaksum.wordpress.com/bahan-ajar/himpunan/kardinalitas-himpunan/

Komentar
Posting Komentar